Bantu Tingkatkan Usaha, LAZISMU Salurkan Program BIEKA Kepada Ny. Lawiyah

TANJUNGPANDAN: Sebelum Subuh, Ny Lawiyah, Jl. Pondok Pinang, Rt 06/03, Paal Satu Tanjungpandan, Belitung, sudah begegas bangun dari pembaringan. Tidak seperti ibu-ibu pejabat atau kalangan orang berada yang kebanyakan udah sholat subuh, lalu menyiapkan untuk pekerjaan kebutuhan keluarga, namun Wanita yang satu ini justru kerja banting tulang, buat usaha keripik singkong.

Usaha keripik singkong mulai ditekuni wanita paru baya ini sejak pisah dengan suaminya. Dari usaha keripik singkong Ny Lawiyah dapat hidupi ketiga anaknya.

Terketuk dengan sosok wanita ini, Lazismu Belitung belum lama ini berkunjung ke rumah Lawiyah, ditempat dimana ia membuat usaha kecilnya.

Seperti dituturkan kepada Ketua Lazismu Belitung, Muhammad Nadhirin, dia mengataka bahwa pagi hari sebelum subuh sudah bangun untuk menyiapkan proses produksi keripik singkong, dan sengaja bangun sebelum subuh agar pekerjaan yang lain juga dapat terselesaikan maklum diam sendirian dengan tiga anak tidak ada yang membantu tuturnya kepada LAZISMU Belitung.

Setelah pekerjaan produksi keripik singkong selesai biasanya beliau lanjutkan dengan pekerjaan lain seperti menyiapkan kebutuhan sekolah anaknya, membersihkan rumah atau yang lainnya, lanjutnya,”

Muhammad Nadhirin mengatakan bahwa Ny. Lawiyah, merupakan salah satu penggiat bisnis UKM, dan keripik singkong adalah produk hasil olahannya. Dari bisnis keripik ini, ia bisa kantongi omzet sampai 200 ribu untuk sekali produksi, namun ia menghadapi kendala modal usaha untuk mengembangkan bisnisnya ini.

Saat ini, dengan mengandalkan kompor minyak tanah dan satu tempat penggorengan Ny, Lawiyah tidak dapat mengembangkan usahanya secara optimal, sedangkan permintaan pasar dirasakan semakin meningkat. Sementara dari usaha inilah tumpuan untuk biaya kebutuhan hidup sehari-hari untuk ketiga anaknya.

Lewat program Bina Ekonomi Dhuafa (BIEKA) Alhamdulillah Lazismu pada hari Rabu (29/01) dapat menyalurkan bantuan modal usaha. ” Kita bantu sekitar Rp 1 juta, sebagai modal kerja,” katanya.
Rencana bantuan ini kata Muhammad, dialokasikan untuk penambahan peralatan produksi keripik singkon seperti kompor gas, tempat penggorengan dan alat penunjang lainnya.

BIEKA adalah program pendayagunaan dana zakat infak dan shodaqoh untuk pengembangan usaha kecil menengah, program berupa bantuan dalam bentuk penambahan modal usaha dan target penerima manfaat dari program ini adalah fakir miskin atau dhuafa.

Harapannya dari program BIEKA kaum dhuafa lebih mandiri dan kuat secara ekonomi.

Bagikan ini:

Facebook
WhatsApp
Twitter

Berita Terkait