Tanjungpandan – (22/02/2024) Kasdi, seorang pria berusia 44 tahun, telah menderita polio sejak kecil, membuatnya menghadapi tantangan mobilitas yang berat. Baginya, berjalan adalah sebuah perjuangan yang harus dilalui dengan merangkak dan menyeret kakinya di lantai, yang sering kali menyebabkan luka-luka pada kakinya.
Tidak hanya masalah mobilitas, Kasdi juga sering mengalami kejang-kejang di seluruh tubuhnya, meningkatkan kekhawatiran ibunya, Kamisa, akan kesehatannya. dengan keaadan perekonomian yang serba kekurangan Kamisa hanya dapat membeli beras setengah kilogram dan lauk seadanya untuk 2-3 hari karena pendapatannya yang terbatas, yakni hanya 30 ribu rupiah setiap tiga hari dari pekerjaannya sebagai pemulung sampah di pinggir jalan.
Yudha, selaku digital fundraising Lazismu Belitung, mengambil inisiatif untuk memberikan harapan kepada Kamisa dan Kasdi dengan memampangkan kisah mereka di platform kitabisa.com. Langkah ini bukan hanya bertujuan untuk membantu Kamisa dan Kasdi secara finansial, tetapi juga untuk meningkatkan kesehatan Kasdi.
Kunjungan pada Jumat lalu menjadi momen yang penting dalam upaya Lazismu untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada keluarga Kasdi. Melalui langkah-langkah seperti ini, Lazismu tidak hanya berupaya membantu secara finansial, tetapi juga memberikan harapan dan dukungan moral kepada mereka yang membutuhkan.
Kisah Pak Kasdi dan Kamisa adalah cerminan dari perjuangan dan ketabahan yang harus dihadapi oleh banyak keluarga yang hidup dalam keterbatasan. Namun, dengan bantuan dan dukungan dari masyarakat insyallah akan meringankan beban keluarga tersebut, ujar Yudha.
