Sebagaimana dimuat dalam laman web www.lazismu.org, Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) melalui jaringan Muhammadiyah Aid Internasional telah menyalurkan beberapa bantuan untuk Palestina sejak tahun 2018.
Pada 17 Mei 2018, Lazismu memberikan bantuan berupa dana bantuan pendidikan mahasiswa di Universitas Gaza. Pada 30 Juli, bersama NCCR Gaza, Lazismu menyalurkan dana bantuan kemanusiaan di Gaza. Pada Agustus, di tempat yang sama, Lazismu kembali menyalurkan dana qurban.
Selain itu, di bulan yang sama Lazismu bekerja sama dengan IESCO dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyalurkan dana kemanusiaan Palestina. Di penghujung tahun 2019, Lazismu menyalurkan dana pembangunan RSIH bersama MUI.
Pada 15 Mei 2020, dalam program Muhammadiyah Aid Lazismu melakukan pengadaan paket sembako untuk 64 kepala keluarga di Gaza, dan 64 keluarga di Yerusalem. Sedagkan dana qurban kembali disalurkan Lazismu pada Juli 2020 di Gaza sekaligus Tepi Barat.
Pada Agustus 2020, Lazismu melakukan penyaluran bantuan pembelian rumah untuk Madrasah bagi pengungsi Palestina di Beirut, Lebanon. Total dana yang telah disalurkan hingga tahun 2020 tersebut mencapai hampir 2 miliar.
Muhammad Sabeth Abilawa, Direktur Utama Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyebut bahwa pihaknya juga akan melakukan pengadaan mobil ambulans medis di Gaza bersama Muhammadiyah Aid.
“Pertikaian harus dihentikan. Karena korban jiwa semakin banyak, terutama dari kalangan anak-anak dan perempuan,” tegas Sabeth.
Menurut keterangannya, per tanggal 19 Mei, jumlah korban jiwa mencapai 227 orang. Terdiri dari 64 anak-anak 38 perempuan, dan lebih dari 1.620 orang luka berat. Sedangkan angka luka berat terus bertambah.
“Terjadi banyak kerusakan rumah, infrastruktur jalan raya, gedung pelayanan publik pemerintah Palestina, sarana umum, dan area pertanian. Jumlah pengungsi mencapai 600 ribu orang, sedangkan serangan terus berlanjut. Ini informasi dari Kementerian Kesehatan Palestina dari mitra kita di Gaza,” imbuhnya.