Kastini Kembali Bisa Tersenyum

TANJUNGPANDAN. Biaya kebutuhan hidup di pulau Belitung lumayan tinggi, terlebih ditambah dengan fluktuasi ekonomi  yang berakibat lesunya perputaran roda ekonomi warga masyarakat, hingga berefek pada penurunan pendapatan para pelaku bisnis UKM dan rumahan.

Hal inilah yang dirasakan oleh ibu Kastini, usaha kecil-kecilan yang sudah dirintis kurang lebih satu tahun yang lalu dirasakan mulai sepi pembeli, padahal kebutuhan finansial untuk biaya hidup semakin hari semakin meningkat.

Ditengah kondisi seperti ini Kastini harus memutar otak agar usaha tetap jalan dan kebutuhan biaya hidup sehari-hari dapat tertutupi. Maklum semenjak ia berpisah dengan suaminya ia harus bekerja banting tulang untuk menanggung beban biaya hidup tiga orang anak. Sehingga karena tuntutan tersebut ia terpaksa berhutang kepada rentenir untuk perputaran  modal usaha kecilnya, karena modal yang ada terpakai untuk biaya makan sehari-hari.

Kastini merasakan kebutuhan biaya hidup sehari-hari untuk tiga orang anaknya dirasakan amat berat, belum ditambah dengan biaya kontrakan rumahnya, sedangkan hasil dari usaha berupa jualan keripik dan nasi goreng yang ia titipkan di sekolah-sekolah hasilnya tidak seberapa, terlebih sudah dua bulan ini penjualan mulai menurun, maka disinilah gurita jeratan hutang rentenir mulai membelenggunya, karena mau tidak mau ia setiap hari harus mengangsur pinjamannya.

Dengan menaiki sepeda gayuh dari rumah kontrakannya yang terletak di jalan kampung ujung ibu yang sudah berusia 45 tahun ini mendatangi kantor Lazismu Belitung  untuk mengajukan bantuan penyelesaian masalah yang sedang dihadapi.

Sesampainya di kantor Lazismu Belitung ia menyampaikan segala permasalahannya, ia mengatakan bahwa ia terpaksa berhutang karena untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,

“Aku berhutang ini pak bukan untuk apa-apa tapi untuk modal usaha guna menyambung hidup sehari-hari” tutur wanita asli Kabupaten Gunung Kidul ini.

“karena semenjak berpisah dengan suami aku harus menghidupi tiga anak, belum lagi untuk biaya kontrakan dan yang lainnya” sambungnya

Alhamdulillah melihat beban masalah ibu Kastini yang cukup berat ini LAZISMU Belitung dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Pada hari Sabtu (15/02) bertempat di kantor Lazismu Belitung diserahkan bantuan untuk Ibu Kastini berupa uang tunai sebesar tiga juat rupiah untuk pelunasan hutang rentenir, sekaligus modal usaha untuk mengembangkan jualan keripik dan nasi goreng yang ditekuninya.

Lazismu Belitung adalah lembaga amil zakat yang salah satu tugasanya berupa pengumpulan dan pendistribusian zakat kepada orang yang berhak menerima. Salah satu keperuntukan penerima manfaat dana zakat adalah Ghorim yaitu orang yang terjerat hutang karena keterdesakan keperluan biaya hidup, dengan dasar inilah Lazismu Belitung menyalurkan bantuan kepada Ibu Kastini selaku Ghorim yang terjerat hutang karena kebutuhan ekonomi.

Terima kasih untuk semua Muzakki dan donatur LAZISMU Belitung, uang zakat infak shodaqoh anda sangat bermanfaat untuk ibu Kastini.

Bagikan ini:

Facebook
WhatsApp
Twitter

Berita Terkait