TANJUNGPANDAN. Lembaga Amil Zakat Infak dan Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) kembali merealisasikan program Bina Ekonomi Dhuafa (BIEKA). Kali ini program BIEKA diberikan kepada Sutrisno penjual es cincau, jenis pemberian bantuan ini berupa gerobak dagang sekaligus modal usaha. Selama ini Sutrisno berjualan es cincau dengan sistem keliling dengan menggunakan sepeda motor dan ambong yang ditaruh di belakangnya, ditengah cuaca terik pualu Belitung tidak mengahalanginya untuk berikhtiyar mencari rezeki yang halal melalui jualan es. Semua ini ia lakoni karena untuk menopang hidup keluarganya.
Kepada Lazismu Belitung Sutrisno menceritakan suka dukanya jualan es keliling, dia mengatakan namanya orang jualan kadang rame kadang sepi, di waktu rame dia dapat balik ke rumah dengan mengantongi uang yang diberikan kepada isterinya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari itu, namun kadang jualannya juga sepi tidak ada pembeli, waktu kondisi sepi seperti ini dia hanya dapat bersabar sambil menahan lelah karena seharian keliling tidak mendapatkan hasil.
Alhamdulillah setelah dilaksanakan studi kelayakan pemberian bantuan, yaitu berupa survei lapangan yang di lakukan oleh petugas lazismu dalam rangka ketepatan pemberian bantuan, akhirnya Sutrisno mendapat dana manfaat dari zakat berupa bantuan tambahan modal usaha dan gerobak sehingga sekarang dia dapat berjualan es dengan sistem mangkal dan tidak perlu keliling lagi.
Semoga barokah dan berkembang usahanya hingga menjadi UKM yang kuat, yang mandiri, kuat secara ekonomi.
BIEKA adalah program pendayagunaan dana zakat dalam bentuk kegiatan produktif berupa pendampingan usaha lewat pemberian modal dan peralatan pendukung usaha. Target dari program ini adalah munculnya UKM dibelitung yang kuat secara ekonomi lewat usaha mandiri, adapun obyek penerima bantuan ini adalah fakir miskin atau masyarakat prasejahtera.
Mari tetap dukung program-program keumatan LAZISMU Belitung. Salam zakat.